Senin, 26 Januari 2009
ALL ABOUT HIDROGEN
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta.[1] Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.[2]
Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium, yang inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron. Senyawa ionik hidrogen dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion). Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen sangat penting dalam reaksi asam basa yang mana banyak rekasi ini melibatkan pertukaran proton antar molekul terlarut. Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya atom netral yang persamaan Schrödingernya dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan mekanika kuantum.
SIFAT KIMIA
karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subyek yang sangat penting dalam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada kebanyakan logam [3]) dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidrogen sebagai bahan bakar.[4] Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri dari logam tanah nadir dan logam transisi[5] dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun logam amorf.[6] Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam.
PEMBAKARAN
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas.[8] Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol[9]. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)[10]
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C.[11] Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah salah satu contoh terkenal dari pembakaran hidrogen.[12] Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hidenburg, dua pertiga dari penumpang pesawat selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar diesel yang bocor.[13]
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida
ARAS TENAGA ELEKTRON
keadaan dasar elektron pada atom hidrogen adalah −13.6 eV, yang ekuivalen dengan foton ultraviolet kira-kira 92 nm.[15]
Aras tenaga hidrogen dapat dihitung dengan cukup akurat menggunakan model atom Bohr yang menggambarkan elektron beredar mengelilingi proton dengan analogi Bumi beredar mengelilingi matahari. Oleh karena diskretisasi momentum sudut yang dipostulatkan pada awal mekanika kuantum oleh Bohr, elektron pada model Bohr hanya dapat menempati jarak-jarak tertentu saja dari proton dan oleh karena itu hanya beberapa energi tertentu saja yang diperbolehkan.[16]
Deskripsi atom hidrogen yang lebih akurat didapatkan dengan perlakuan mekanika kuantum murni menggunakan persamaan Schrödinger atau dengan perumusan integral lintasan Feyman untuk menghitung rapat kementakan elektron di sekitar proton.[17]
BENTUK MOLEKUL UNSUR
Terdapat dua jenis molekul diatomik hidrogen yang berbeda berdasarkan spin relatif inti.[18] Dalam bentuk ortohidrogen, spin dari dua proton adalah paralel dan dalam keadaan triplet; dalam bentuk parahidrogen, spin-nya adalah antiparalel dan dalam keadaan singlet. Pada keadaan standar, gas hidrogen terdiri dari 25% bentuk para dan 75% bentuk orto, juga dikenal dengan sebutan "bentuk normal".[19] Rasio kesetimbangan antara ortohidrogen dan parahidrogen tergantung pada termperatur. Namun oleh karena bentuk orto dalam keadaan tereksitasi, bentuk ini tidaklah stabil dan tidak bisa dimurnikan. Pada suhu yang sangat rendah, hampir semua hidrogen yang ada adalah dalam bentuk parahidrogen. Sifat fisik dari parahidrogen murni berbeda sedikit dengan "bentuk normal".[20] Perbedaan orto/para juga terdapat pada molekul yang terdiri dari atom hidrogen seperti air dan metilena.[21]
Antarubahan yang tidak dikatalis antara H2 para dan orto meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur; oleh karenanya H2 yang diembunkan dengan cepat mengandung banyak hidrogen dalam bentuk orto yang akan berubah menjadi bentuk para dengan sangat lambat.[22] Nisbah orto/para pada H2 yang diembunkan adalah faktor yang perlu diperhitungkan dalam persiapan dan penyimpanan hidrogen cair: antarubahan dari bentuk orto ke para adalah eksotermik dan dapat menghasilan bahang yang cukup untuk menguapkan hidrogen cair tersebut dan menyebabkan berkurangnya komponen cair. Katalis untuk antarubahan orto-para, seperti misalnya senyawa besi, sering digunakan selama pendinginan hidrogen.[23]
Sebuah bentuk molekul yang disebut molekul hidrogen terprotonasi, atau H3+, ditemukan pada medium antarbintang (Interstellar medium) (ISM), dimana ia dihasilkan dengan ionisasi molekul hidrogen dari sinar kosmos. Molekul ini juga dapat dipantau di bagian atas atmosfer planet Yupiter. Molekul ini relatif cukup stabil pada lingkungan luar angkasa oleh karena suhu dan rapatan yang rendah. H3+ adalah salah satu dari ion yang paling melimpah di alam semesta ini, dan memainkan peran penting dalam proses kimia medium antarbintang.[24]
BENTUK MONOATOMIK
Atom H, juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis secara fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu, hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katoda. Sebagai molekul monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang lebih kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur lama.
Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif lainnya dan bukanlah atom H.
Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul H2 dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan disosiasi.
Kadang kala, hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga dirujuk sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap secara kimiawi itu "kurang reaktif" dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut.
SENYAWA
Senyawa kovalen dan senyawa organik
Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah diketahui, namun itu semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I); dalam senyawa ini hidrogen memiliki muatan parsial positif.[25] Ketika berikatan dengan fluor, oksigen ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut dengan ikatan hidrogen yang sangat penting untuk menjaga kestabilan kebanyakan molekul biologi.[26][27] Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif. Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida.[28]
Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena asosiasi senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut sebagai senyawa organik[29]. Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia organik[30] dan studi dalam konteks kehidupan organisme dinamakan biokimia.[31] Pada beberapa definisi, senyawa "organik" hanya memerlukan atom karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung atom hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk beberapa definisi dari kata "organik" di kimia.[29]
Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan penghubung yang menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks berkoordinasi. Fungsi ini umum ditemukan pada unsur golongan 13, terutama pada kompleks borana (hidrida boron) dan aluminium serta karborana yang bergerombol.[32]
[sunting] Hidrida
Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak mengikat. Oleh kimiawan, istilah "hidrida" biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion, ditandai dengan H−. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada anoda.[33] Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah. Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui.[34] Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun sejumlah komplek yang lebih besar eksis.[35]
[sunting] Proton dan asam
Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan topik utama dari pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara longgar untuk merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan H+. Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam laurtan karena ia memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki elektron. Untuk menghindari kesalahpahaman akan "proton terlarut" dalam larutan, larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol membentuk H9O4+.[36] Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam pelarut lain.[37]
Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah dalam alam semesta ini adalah H3+, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi ataupun kation hidrogen triatomik.
ISOTOP
Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1H, 2H, dan 3H. Isotop lainnya yang tidak stabil (4H to 7H) juga telah disintesiskan di laboratorium namun tidak pernah dijumpai secara alami.[39][40]
* 1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase 99.98% dari jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya memiliki proton tunggal, ia diberikan nama yang deskriptif sebagai protium, namun nama ini jarang sekali digunakan.[41]
* 2H, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dikenal sebagai deuterium dan mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak bersifat radioaktif, dan tidak memberikan bahaya keracunan yang signifikan. Air yang atom hidrogennya merupakan isotop deuterium dinamakan air berat. Deuterium dan senyawanya digunakan sebagai penanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan untuk pelarut 1H-spektroskopi NMR.[42] Air berat digunakan sebagai moderator neutron dan pendingin pada reaktor nuklir. Deuterium juga berpotensi sebagai bahan bakar fusi nuklir komersial.[43]
* 3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua neutron pada intinya. Ia memiliki sifat radioaktif, dan mereras menjadi Helium-3 melalui pererasan beta dengan umur paruh 12,32 tahun.[32] Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam oleh karena interaksi sinar kosmos dengan atmosfer bumi; tritium juga dilepaskan selama uji coba nuklir.[44] Ia juga digunakan dalam reaksi fusi nuklir,[45] sebagai penanda dalam geokimia isotop,[46] dan terspesialisasi pada peralatan self-powered lighting.[47] Tritium juga digunakan dalam penandaan percobaan kimia dan biologi sebagai radiolabel.[48]
Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang memiliki tiga nama berbeda untuk isotopnya. (Dalam awal perkembangan keradioaktifitasan, beberapa isotop radioaktif berat diberikan nama, namun nama-nama tersebut tidak lagi digunakan). Simbol D dan T kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada deuterium dan tritium, namun simbol P telah digunakan untuk merujuk pada fosfor, sehingga tidak digunakan untuk merujuk pada protium.[49] Dalam tatanama IUPAC, International Union of Pure and Applied Chemistry mengijinkan penggunaan D, T, 2H, dan 3H walaupun 2H dan 3H lebih dianjurkan.
KEBERADAAN ALAMI
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75% dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom.[51] Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa. Awan molekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang. Hidrogen memainkan peran penting dalam pemberian energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir daur CNO.[52]
Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam keadaan atomik dan plasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya pancar yang tinggi (menghasilkan cahaya dari matahari dan bintang lain). Partikel yang bermuatan dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik. Sebagai contoh, dalam angin surya, partikel-partikel ini berinteraksi dengan magnetosfer bumi dan mengakibatkan arus Birkeland dan fenomena Aurora. Hidrogen ditemukan dalam keadaan atom netral di medium antarbintang. Sejumlah besar atom hidrogen netral yang ditemukan di sistem Lyman-alpha teredam diperkirakan mendominasi rapatan barionik alam semesta sampai dengan pergeseran merah z=4.[53]
Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2 (silakan lihat tabel data). Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini.[54] Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air.[32] Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metana sebagai sumber hidrogen akhir-akhir ini juga menjadi semakin penting.
SEJARAH
Penemuan dan penggunaan
Gas hidrogen, H2, pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat.[56] Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun, Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen.[57] Pada tahun 1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai "udara yang mudah terbakar". Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar.[58][59] Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk)[60] ketika dia dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.[59]
Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pada tahun 1898 dengan menggunakan penemuannya, guci hampa.[59] Dia kemudian menghasilkan hidrogen padat setahun kemudian.[59] Deuterium ditemukan pada tahun 1931 Desember oleh Harold Urey, dan tritium dibuat pada tahun 1934 oleh Ernest Rutherford, Mark Oliphant, and Paul Harteck.[58] Air berat, yang mengandung deuterium menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey dkk. pada tahun 1932.[59] Salah satu dari penggunaan pertama H2 adalah untuk sinar sorot.[59]
Balon pertama yang diisikan dengan hidrogen diciptakan oleh Jacques Charles pada tahun 1783.[59] Hidrogen memberikan tenaga dorong untuk perjalanan udara yang aman dan pada tahun 1852 Henri Giffard menciptakan kapal udara yang diangkat oleh hidrogen.[59] Bangsawan Jerman Ferdinand von Zeppelin mempromosikan idenya tentang kapal udara yang diangkat dengan hidrogen dan kemudian dinamakan Zeppelin dengan penerbangan perdana pada tahun 1900.[59] Penerbangan yang terjadwal dimulai pada tahun 1910 dan sampai pecahnya Perang dunia II, Zeppelin telah membawa 35.000 penumpang tanpa insiden yang serius.
Penerbangan tanpa henti melewati samudra atlantik pertama kali dilakukan kapal udara Britania R34 pada tahun 1919. Pelayanan penerbangan udara dipulihkan pada tahun 1920 dan penemuan cadangan helium di Amerika Serikat memberikan peluang ditingkatkannya keamanan penerbangan, namun pemerintah Amerika Serikat menolak menjual gas tersebut untuk digunakan dalam penerbangan. Oleh karenanya, gas H2 digunakan di pesawat Hindenburg, yang pada akhirnya meledak di langit New Jersey pada tanggal 6 Mei 1937.[59] Insiden ini ditayangkan secara langsung di radio dan direkam. Banyak yang menduga terbakarnya hidrogen yang bocor sebagai akibat insiden tersebut, namun investigasi lebih lanjut membuktikan sebab insiden tersebut karena terbakarnya salut fabrik oleh keelektrikan statis. Walaupun demikian, sejak itu keragu-raguan atas keamanan penggunaan hidrogen muncul.
PERANA DALAM TEORI KUANTUM
Oleh karena struktur atomnya yang relatif sederhana, atom hidrogen bersama dengan spektrum emisinya menjadi pusat perkembangan teori sturktur atom.[61] Lebih jauh lagi, kesederhanaan molekul hidrogen dan kationnya H2+ membantu pemahaman yang lebih jauh mengenai ikatan kimia.
Salah satu dari efek kuantum yang secara eksplisit disadari (namun masih belum sepenuhnya dimengerti saat itu) adalah pengamatan Maxwell yang melibatkan hidrogen setengah abad sebelum teori mekanika kuantum bener-benar berkembang. Maxwell mengamati bahwa kapasitas bahang spesifik dari H2 tidak sesuai dengan tren gas diatomik lainnya di bawah suhu kamar dan mulai menyerupai tren gas monoatomik di temperatur kriogenik. Menurut teori kuantum, sifat-sifat ini disebabkan oleh jarak antara aras tenaga rotasi hidrogen yang lebar oleh karena massanya yang ringan. Aras yang lebar ini menghambat partisi energi bahang secara merata menjadi gerak berputar hidrogen pada temperatur yang rendah. Gas diatomik yang terdiri dari atom-atom yang lebih berat tidak mempunyai aras tenaga yang cukup lebar untuk menyebabkan efek yang sama
APLIKASI
Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H2 di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan penghidropecahan (hydrocracking). H2 memiliki beberapa kegunaan yang penting. H2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan dalam lemak takjenuh dan minyak nabati (ditemukan di margarin), dan dalam produksi metanol. Ia juga merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai reduktor pada bijih logam.[63]
Selain digunakan sebagai pereaksi, H2 memiliki penerapan yang luas dalam bidang fisika dan teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik.[64][65] H2 digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas. H2 cair digunakan di riset kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas.[66] Oleh karena H2 lebih ringan dari udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada kapal udara balon.[67]
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi.[68] Hidrogen adalah zat aditif (E949) yang diperbolehkan penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan.[69]
Isotop hidrogen yang lebih langka juga memiliki aplikasi tersendiri. Deuterium (hidrogen-2) digunakan dalam reaktor CANDU sebagai moderator untuk memperlambat neutron.[59] Senyawa deuterium juga memiliki aplikasi dalam bidang kimia dan biologi dalam kajian reaksi efek isotop.[70] Tritium (hidrogen-3) yang diproduksi oleh reaktor nuklir digunakan dalam produksi bom hidrogen,[71] sebagai penanda isotopik dalam biosains,[48] dan sebagai sumber radiasi di cat berpendar.[72]
Suhu pada titik tripel hidrogen digunakan sebagai titik acuan dalam skala temperatur ITS-90 (International Temperatur Scale of 1990) pada 13,8033 kelvin.
PEMBAWA ENERGI
Hidrogen bukanlah sumber energi,[74] kecuali dalam konteks hipotesis pembangkit listrik fusi nuklir komersial yang menggunakan deuterium ataupun tritium, sebuah teknologi yang perkembangannya masih sedikit.[75] Energi matahari berasal dari fusi nuklir hidrogen, namun proses ini sulit dikontrol di bumi.[76] Hidrogen dari cahaya matahari, organisme biologi, ataupun dari sumber listrik menghabiskan lebih banyak energi dalam pembuatannya daripada pembakarannya. Hidrogen dapat dihasilkan dari sumber fosil (seperti metana) yang memerlukan lebih sedikit energi daripada energi hasil pembakarannya, namun sumber ini tidak dapat diperbaharui, dan lagipula metana dapat langsung digunakan sebagai sumber energi.[74]
Rapatan energi per volume pada hidrogen cair maupun hidrogen gas pada tekanan yang praktis secara signifikan lebih kecil daripada rapatan energi dari bahan bakar lainnya, walaupun rapatan energi per massa adalah lebih tinggi.[74] Sekalipun demikian, hidrogen telah dibahas secara meluas dalam konteks energi sebagai pembawa energi.[77] Sebagai contoh, sekuestrasi CO2 yang diikuti dengan penangkapan dan penyimpanan karbon dapat dilakukan pada produksi H2 dari bahan bakar fosil.[78] Hidrogen yang digunakan pada transportasi relatif lebih bersih dengan sedikit emisi NOx,[79] tapi tanpa emisi karbon.[78] Namun, biaya infrastruktur yang diperlukan dalam membangun ekonomi hidrogen secara penuh sangatlah besar
REAKSI BIOLOGI
H2 adalah salah satu hasil produk dari beberapa jenis fermentasi anaerobik dan dihasilkan pula pada beberapa mikroorganisme, biasanya melalui reaksi yang dikatalisasikan dengan enzim hidrogenase yang mengandung besi atau nikel. Enzim-enzim ini mengkatalisasikan reaksi redoks reversibel antara H2 dengan komponen dua proton dan dua elektronnya. Gas hidrogen dihasilkan pada transfer reduktor ekuivalen yang dihasilkan selama fermentasi piruvat menjadi air.[81]
Pemisahan air, yang mana air terurai menjadi komponen proton, elektron, dan oksigen, terjadi pada reaksi cahaya pada proses fotosintesis. Beberapa organisme meliputi ganggang Chlamydomonas reinhardtii dan cyanobacteria memiliki tahap kedua, yaitu reaksi gelap, yang mana proton dan elektron direduksi menjadi gas H2 oleh hidrogenase tertentu di kloroplasnya.[82] Beberapa usaha telah diambil untuk secara genetik memodifikasi hidrogenase cyanobacteria untuk secara efisien mensintesis gas H2 dibawah keberadaan oksigen.[83] Usaha keras juga telah diambil dalam percobaan memodifikasi gen ganggang dan mengubahnya menjadi bioreaktor
PENGHEMATAN DARI GAS HIDROGEN
Gas Brown yang dinamakan sesuai dengan penemunya, Yull Brown, yang berkebangsaan Australia, sesungguhnya adalah campuran gas hidrogen-hidrogen-oksigen yang dihasilkan dari sistem elektrolisa atau pengurai cairan. Dalam tabung elektrolisa itu dipasang kumparan magnetik untuk memecahkan campuran air destilasi dan soda kue hingga menjadi campuran gas hidrogen-hidrogen-oksigen (HHO). Hidrogen bersifat eksplosif dan oksigen yang mendukung pembakaran.
Gas HHO ini dalam tabung elektrolisa yang dialirkan lewat selang masuk ke ruang bakar mesin dan akan bercampur dengan gas hidrokarbon dari BBM. Dengan cara ini BBM dapat dihemat dalam tingkat yang signifikan.
Poempida Hidayatullah dan Futung Mustari, perekayasa sistem yang telah dikembangkan empat tahun lalu itu, menguji cobanya pada 30 kendaraan bermotor roda empat dari berbagai jenis, baik yang berbahan bakar bensin maupun solar. Hasilnya, BBM yang ada dapat mencapai rasio jarak tempuh rata-rata 1:25 kilometer. Penghematan BBM- nya hingga 59 persen.
Salah satu uji coba adalah touring kendaraan roda empat Jakarta-Cikarang yang menempuh jarak 112 kilometer, Sabtu (14/6). Untuk jarak itu, konsumsi BBM tidak lebih dari 5 liter.
Seperti dilaporkan dalam buku mereka, Rahasia Bahan Bakar Air, uji coba pada Toyota Avanza, Mei lalu, menunjukkan efisiensi bahan bakar bisa sampai 40 persen atau 1 liter untuk 18 kilometer. Pada Mitsubishi L300 penghematannya sampai 94 persen atau dengan 1 liter bisa mencapai 23,3 kilometer.
Soda kue
Bila Poempida-Futung menghasilkan bahan bakar air (BBA) dengan mengelektrolisa larutan campuran air destilasi dan soda kue, Djoko Sutrisno menggunakan kalium hidroksida (KOH). Dibandingkan dengan KOH, menurut Poempida, soda kue lebih mudah didapat, ramah lingkungan, dan lebih murah.
Rekayasa yang dihasilkan Djoko ini dapat mencapai efisiensi sampai 80 persen. Teknisi bengkel kendaraan dari Yogyakarta ini menemukan metode tersebut pada tahun 2005.
Djoko menjelaskan proses elektrolisa menggunakan prinsip ledakan hidrogen yang terpantik api dari busi untuk menambah energi hasil pembakaran BBM pada kendaraan. Di dalam tabung plastik dengan volume setengah liter diisi air suling dicampur garam atau KOH. Kemudian, tabung elektroda itu dilengkapi penghubung kabel yang dilengkapi lampu indikator dan dioda penyearah untuk mendapatkan arus listrik dari aki sebagai proses elektrolisa, yaitu proses memisahkan hidrogen dan oksigen dari air.
”Hidrogen yang membentuk gelembung udara lalu disalurkan ke manipol dan bercampur dengan bensin yang sudah dikabutkan oleh karburator menuju ruang pembakaran,” ujarnya.
Pembakaran yang terjadi dengan tambahan gas hidrogen ini ternyata makin kuat, yang berdampak pada penghematan BBM. Djoko pada kesempatan itu juga membuktikan adanya ledakan hidrogen dengan cara mengaliri tabung berisi air dan kalium hidroksida untuk menghasilkan hidrogen.
Gas hidrogennya lalu dimasukkan ke larutan air sabun supaya membentuk gelembung udara yang berisi hidrogen. Saat gelembung itu disulut dengan api, ledakan cukup keras terjadi.
Sosialisasi
Saat ini, Poempida-Futung dan Djoko giat mendorong masyarakat agar menerapkan karya mereka untuk mengatasi tingginya harga BBM dan menekan pencemaran gas rumah kaca.
Dalam rangka menyosialisasi temuannya, pada bukunya Poempida-Futung juga menyisipkan VCD tentang cara pembuatan alat elektrolisa tersebut.
”Saya tidak ingin mematenkan rancangan ini, tetapi mendorong banyak orang supaya mengaplikasikannya,” ujar Djoko. Hal yang sama juga dikemukakan Poempida karena Brown energy merupakan ilmu yang telah menjadi public domain atau dapat diakses di beberapa situs web, antara lain waterbooster.com. Kedua perekayasa ini sendiri juga membuka situs bahanbakarair.com. Sistem yang sama, menurut Poempida, juga mulai dikembangkan di AS dan Eropa sejak tahun 2006.
Dalam pengembangan aplikasi sistem elektrolisa itu, Poempida mengatakan siap memberikan pelatihan kepada tenaga mekanik di bengkel dalam pemasangannya.
Sementara itu, selama sebulan terakhir ini, rata-rata dalam sehari di rumah Djoko di Yogyakarta dilakukan pemasangan alat tersebut pada 25 mobil dan sekitar 50 motor.
Menurut Djoko, biaya untuk membuat rangkaian penghemat BBM yang dibutuhkan untuk pembelian tabung plastik, elektroda, dioda, lampu, dan kabel hanya mencapai puluhan ribu rupiah. Harga KOH yang hanya dibutuhkan tiga gram per liter air juga relatif murah, Rp 30.000 per kilogram.
BBA yang Membahayakan
Penemuan teknologi BBA ini sebenarnya telah berusia 90 tahun. Namun, karena alasan bisnis, hasil temuan ini dihilangkan, bukan hanya temuannya, tetapi juga penelitinya. Nasib tragis dialami Nicola Tesla yang dipenjara dan dihukum mati tahun 1943 dan Stanley Meyer dari AS yang terbunuh tahun 1998.
Upaya pembuatan bahan bakar air (watercar) sebenarnya telah dirintis lebih dari dua abad, tepatnya tahun 1805, oleh Isaac de Rivaz yang berkebangsaan Swiss. Ia orang pertama yang menggunakan hidrogen yang dihasilkan dari elektrolisa sebagai bahan bakar mesin dengan pembakaran internal. Namun, rancangannya belum memuaskan.
Setelah itu, tersebutlah beberapa nama peneliti yang melanjutkan upaya itu, antara lain Luther Wattles dan Rudolf A Erren.
Kemudian, Yull Brown, warga Sydney, Australia, pada tahun 1974 berhasil membuat BBA untuk menggerakkan mesin.
ETHANOL SEBAGAIL BAHAN BAKAR JUGA
Ethanol adalah salah satu bahan bakar alternatif (yang dapat diperbaharui) yang ramah lingkungan yang menghasilkan gas emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bensin atau sejenisnya (sampai 85% lebih rendah).
Pada dasarnya Ethanol dibuat dari jagung atau hasil perkebunan lainya dan sampai saat ini belum ada kendaraan (vehicles) yang didesain khusus untuk dapat menggunakan Ethanol 100%.
Penggunaan Ethanol pada kendaraan biasanya menggunakan 2 jenis Ethanol yaitu Ethanol 10 (E10) yang merupakan campuran antara 10% Ethanol dan 90% bahan bakar bensin dan bisa digunakan hampir di seluruh kendaraan keluaran terbaru (silahkan cek masalah ini ke produsen mobil atau di buku manual kendaraan yang ada).
Ethanol 85 (E85) yang merupakan campuran 85% Ethanol dan 15% bahan bakar bensin. Kendaraan yang bisa menggunakan jenis E85 ini adalah kendaraan yang sudah mempunyai sertifikasi Flex-fuel Vehicles (FFV) yang dikeluarkan oleh produsen mobil.
Bila anda penasaran apakah mobil anda sudah bisa menggunakan E85, anda bisa mengeceknya disini.
Beberapa fakta lainnya yang kami dapatkan antara lain:
Ethanol kurang bertenaga atau 20% lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar yang bisa kita gunakan seperti premium, pertamax dan lainnya. Tetapi ini lebih karena desain mesin yang ada karena pada tes yang dilakukan oleh FORD, Ethanol bahkan bisa memberikan tenaga lebih sekitar 5%.
Pemakain Ethanol (E85) lebih boros sekitar 10-25%.
Ethanol (E85) hanya dapat digunakan pada mobil (kendaraan) yang sudah mempunyai sertifikasi Flex-fuel Vehicle (FFV) tetapi pada suatu percobaan terhadap mobil yang belum mempunyai sertifikasi FFV, ternyata mobil (produksi diatas tahun 90-an ketas) dapat dijalankan sejauh 160.000 km lebih tanpa masalah bahkan ada beberapa bagian dari mesin yang terlihat lebih baik setelah menggunakan E85. Anda bisa melihatnya disini.
Kendaraan yang sudah mempunyai sertifikasi FFV ternyata tidak lebih mahal dibandingkan dengan kendaraan yang ada pada umumnya (menggunakan bensin).
Harga Ethanol memang lebih murah tetapi tidak sebesar yang dibayangkan yaitu sekitar 15% lebih murah dibandingkan harga bensin tetapi penggunaan Ethanol jelas lebih menguntungkan karena lebih ramah lingkungan dan bahan bakar alternatif yang satu ini dapat diperbaharui (renewable). Dan juga besar kemungkinan harga Ethanol akan semakin turun apabila pengguna Ethanol semakin banyak.
BIO ETHANOL SEBAGAI PENGGANTI BENSIN
Kelangkaan bahan bakar minyak yang terjadi
belakangan ini telah memberikan dampak yang sangat
luas di berbagai sektor kehidupan. Sektor yang paling
cepat terkena dampaknya adalah sektor transportasi.
Fluktuasi suplai dan harga minyak bumi seharusnya
membuat kita sadar bahwa jumlah cadangan minyak
yang ada di bumi semakin menipis. Karena minyak
bumi adalah bahan bakar yang tidak bisa diperbarui
maka kita harus mulai memikirkan bahan
penggantinya. Sebenarnya di Indonesia terdapat
berbagai sumber energi terbarukan yang melimpah,
sepeti biodiesel dari tanaman jarak pagar, kelapa
sawit maupun kedelai. Atau methanol dan ethanol
dari biomassa, tebu, jagung, dll yang bisa
dipergunakan sebagai pengganti bensin.
Selain itu pembakaran bahan bakar fosil ini
telah
memberikan
dampak
negatif terhadap
lingkungan. Kualitas udara yang semakin menurun
akibat asap pembakaran minyak bumi, adalah salah
satu efek yang dapat kita lihat dengan jelas.
Kemudian efek gas rumah kaca yang ditimbulkan
oleh gas CO
2
hasil pembakaran minyak bumi. Seperti
kita ketahui pembakaran bahan bakar fosil yang tidak
sempurna akan menghasilkan gas CO
2
, yang lama
kelamaan akan menumpuk di atmosfer. Radiasi sinar
matahari yang dipancarkan kebumi seharusnya
dipantulkan kembali ke angkasa, namun penumpukan
CO
2
ini akan menghalangi pantulan tersebut.
Akibatnya radiasi akan kembali diserap oleh bumi
yang akhirnya meningkatkan temperatur udara di
bumi. Kedua efek tersebut hanya sebagian dari efek
negatif bahan bakar fosil yang kemudian masih
diikuti serangkaian efek negatif lain bagi manusia.
Oleh karena itu pemakaian suatu bahan bakar
terbarukan yang lebih aman bagi lingkungan adalah
suatu hal yang mutlak.
MESIN BENSIN
Ada beberapa hal yang mempengaruhi unjuk
kerja mesin bensin, antara lain besarnya perbandingan
kompresi, tingkat homogenitas campuran bahan bakar
dengan udara, angka oktan bensin sebagai bahan
bakar, tekanan udara masuk ruang bakar. Semakin
besar perbandingan udara mesin akan semakin
efisien, akan tetapi semakin besar perbandingan
kompresi akan menimbulkan knocking pada mesin
yang berpotensi menurunkan daya mesin, bahkan bisa
menimbulkan kerusakan serius pada komponen
mesin. Untuk mengatasi hal ini maka harus
dipergunakan bahan bakar yang memiliki angka oktan
tinggi. Angka oktan pada bahan bakar mesin Otto
menunjukkan
kemampuannya
menghindari
terbakarnya campuran udara bahan bakar sebelum
waktunya (self ignition) yang menimbulkan knocking
tadi. Untuk memperbaiki kualitas campuran bahan
bakar dengan udara maka aliran udara dibuat
turbulen, sehingga diharapkan tingkat homogenitas
campuran akan lebih baik.
Mesin bensin empat langkah menjalani satu
siklus tersusun atas empat tahapan/ langkah.
Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
0 – 1 : Langkah Isap
Campuran udara bahan bakar dihisap
kedalam
silinder/ruang bakar. Piston
bergerak menuju titik mati bawah (TMB).
Katup isap terbuka dan katup buang tertutup.
1 – 2 : Langkah Kompresi
Kedua katup tertutup. Piston bergerak
menuju titik mati atas (TMA). Sesaat
sebelum piston mencapai TMA, bunga api
dari busi dipercikkan dan bahan bakar mul
fermentasi dan distilasi beberapa jenis tanaman
seperti tebu, jagung, singkong atau tanaman lain yang
kandungan karbohidatnya tinggi. Bahkan dalam
beberapa penelitian ternyata ethanol juga dapat dibuat
dari selulosa atau limbah hasil pertanian (biomassa).
Sehingga ethanol memiliki potensi cukup cerah
sebagai pengganti bensin.
OH
H
C
5
2
Bebarapa
karakteristik
bahan
bakar
yang
mempengaruhi kerja mesin bensin adalah :
•
Bilangan Oktan
Ethanol memiliki angka oktan yang lebih
tinggi daripada bensin yaitu research octane
108 dan motor octane 92. Angka oktan pada
bahan bakar mesin Otto menunjukkan
kemampuannya menghindari terbakarnya
campuran udara bahan bakar sebelum
waktunya. Jika campuran udara bahan bakar
terbakar
sebelum
waktunya
akan
menimbulkan fenomena knocking yang
berpotensi menurunkan daya mesin, bahkan
bisa menimbulkan kerusakan serius pada
komponen mesin.
•
Nilai Kalor
Nilai kalor suatu bahan bakar menunjukkan
seberapa besar energi yang terkandung
didalamnya. Nilai kalor ethanol sekitar 67%
nilai kalor bensin, hal ini karena adanya
oksigen dalam struktur ethanol. Berarti
untuk mendapatkan energi yang sama
jumlah ethanol yang diperlukan akan lebih
besar. Adanya oksigen dalam ethanol juga
mengakibatkan campuran menjadi lebih
‘miskin/lean’ jika dibandingkan dengan
bensin, sehingga campuran harus dibuat
lebih kaya untuk mendapatkan unjuk kerja
yang diinginkan.
•
Volatility
Volatility suatu bahan bakar menunjukkan
kemampuannya untuk menguap. Sifat ini
penting, kerena jika bahan bakar tidak cepat
menguap maka bahan bakar akan sulit
tercampur dengan udara pada saat terjadi
pembakaran. Zat yang sulit menguap tidak
dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin
bensin meskipun memiliki nilai kalor yang
besar. Namun demikian bahan bakar yang
terlalu mudah menguap juga berbahaya
karena mudah terbakar.
•
Panas Laten Penguapan
Ethanol memiliki panas penguapan (heat of
vaporization) yang tinggi. Ini berarti ketika
menguap ethanol akan memerlukan panas
yang lebih besar, dimana panas ini akan
diserap dari silinder sehingga dikhawatirkan
temperaturnya puncak akan rendah. Padahal
agar pembakaran terjadi secara efisien maka
100
CO, sedangkan premium 3.66% dan pertamax 2.85.
Satu hal yang harus diteliti lagi adalah pada kondisi
tertentu bensin agak sulit bercampur dengan ethanol
karena molekul ethanol yang bersifat polar akan sulit
tercampur secara merata dengan bensin yang bersifat
non polar terutama dalam kondisi cair. Dan ethanol
juga cenderung menyerap air yang juga bersifat polar.
PENGARUH
PEMAKAIAN
ETHANOL
TERHADAP UNJUK KERJA MESIN
Mesin yang berbahan bakar alkohol secara
teoritis akan memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi
atau minimal sama dengan yang berbahan bakar
bensin. Hal ini disebabkan karena ethanol memiliki
bilangan oktan yang lebih tinggi sehingga
memungkinkan penggunaan rasio kompresi yang
lebih tinggi pada mesin Otto. Korelasi antara efisiensi
dengan rasio kompresi berimplikasi pada fakta bahwa
bahwa mesin Otto berbahan bakar ethanol (sebagian
atau seluruhnya ) memiliki efisiensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan bakar bensin (Yuksel
dkk, 2004), (Al-Baghdadi, 2003). Untuk rasio
campuran ethanol :bensin mencapai 60:40 tercatat
peningkatan efisiensi hingga 10% ( Yuksel dkk,
2004).
Tingkat keekonomisan suatu bahan bakar
secara langsung tergantung dari seberapa kaya
campuran udara bahan bakarnya dan hal ini
tergantung dari seberapa besar ukuran main jet pada
karburator . Ethanol memerlukan campuran yang
lebih kaya daripada bensin, tetapi karena bilangan
oktannya yang lebih tinggi maka pembakaran ethanol
lebih efisien. Untuk mengetahui secara detail tingkat
keekonomisan ethanol jika dibandingkan dengan
bensin tentunya diperlukan kajian dan penelitian
yang lebih mendalam. Dari penelitian B2TP BPPT
konsumsi bahan bakar dengan menggunakan gasohol
20% angkanya mecapai 23.25 gr/jam, sedangkan pada
premium mencapai 23 gr/jam dan pertamax 20.57
gr/jam.
MODIFIKASI MESIN
Secara umum ada beberapa modifikasi yang
harus dilakukan pada mesin berbahan bakar ethanol
atau gasohol, salah satunya adalah karburator.
Diameter main jet orifice menunjukkan seberapa
miskin atau kaya campuran yang akan masuk ruang
bakar, semakin kecil lubangnya campuran semakin
miskin. Karena ethanol memerlukan campuran yang
lebih kaya maka lubang tersebut harus diperbesar.
Selain itu mungkin akan diperlukan tambahan alat
yang memungkinkan pencampuran ehanol dengan
bensin agar lebih merata.
Untuk memperoleh keuntungan dari sifat
antiknocking yang dimiliki ethanol maka ignition
timing harus diubah. Jika pada umumnya mesin yKESIMPULAN
•
Karena ethanol memiliki angka oktan yang
lebih tinggi
daripada
bensin
maka
perbandingan kompresi yang bisa dipakai
juga lebih tinggi, dan efisiensi thermal
teoritisnya akan lebih tinggi, sehingga secara
teoritis pencampuran ethanol dengan bensin
akan meningkatkan efisiensi mesin.
•
Dari sifat fisisnya ethanol dapat terbakar
lebih sempurna, sehingga gas buang lebih
ramah lingkungan.
•
Karena mesin kendaraan pada umumnya
dirancang untuk bahan bakar bensin atau
solar maka untuk mengganti bahan bakar
diperlukan penelitian tentang ketahanan
bahan mesin terhadap bahan bakar lain
CARA -CARA MENGHEMAT BBM
Oke, sekarang dilanjutkan dengan tes jalan. Alat yang dipakai tetap sama. Mengambil empat jenis alat penghemat bensin yang berbeda jenisnya (elektrik, magnet, pil (celup) dan pemecah udara).
Diambil objek percobaan Suzuki Shogun 125-SP gres pinjaman dari PT Indomobil Suzuki International. Kondisi jalan dengan kecepatan dipatok pada 60 km/jam. Menurut pabrikan masih termasuk kecepatan ekonomis.
Trek yang dilalui dipilih jalan yang masih baru juga. Belum dibuka resmi untuk umum. Sehingga kondisi lalu lintas tidak berpengaruh terhadap hasil pengetesan. Panjang trek 2,3 km bolak-balik sampai menghabiskan bensin 200 cc di tabung infus.
Dipilih joki yang dipercaya punya cara berkendara yang benar. Tingginya 174 cm dan beratnya 75 kg. Dikomparasi dengan beberapa joki lain. Hasilnya dicapai kesimpulan berupa rata-rata.
Cara sekarang sama dengan edisi yang lalu, yaitu tetap memakai takaran bahan bakar di tiap sesi pengetesan. Yaitu volume bensin 200 cc. Selanjutnya dicatat berapa km yang dapat ditempuh, baik tanpa alat penghemat atau ketika sudah dipasangi.
Lihat hasilnya, jangan kecewa kalau kalah irit. Aong, Andry, Dagu, Dombos
Tanpa Alat
Sebelum dipasang alat penghemat bensin. Motor dijalankan dengan kecepatan 60 Km/jam. Hasilnya, takaran bensin 200 cc dapat mengantar motor bergerak maju sejauh 10,1 km.
Sistem Elektronik
Kerjanya memanfaatkan aliran listrik dari aki. Bisa dicolok langsung ke soket positif aki. Atau dapat memanfaatkan aliran listrik dari kabel kunci kontak. Sebagai contoh digunakan EFT (Elektronik Fuel Treatment).
Setelah dilakukan pengetesan, diperoleh hasil untuk 200 cc bensin dapat menempuh jarak 11,9 km. Atau menghemat sekitar 17,8 persen.
Model Magnet
Kerjanya mempengaruhi molekul aliran bensin dengan medan magnet. Hingga dapat mengurai unsur kimia supaya lebih teratur dan reaktif. Pasang di antara slang bensin dari tangki ke karburator. Diambil contoh pakai merek O-Ring.
Dari hasil tes, motor dapat diajak jalan sejauh 12,2 km. Atau dapat menghemat bensin sampai 20,7 persen.
Pil atau Celup
Untuk jenis pil diambil contoh dari merek Specta F5T-1 yang dulunya Fitch. Cara pakainnya cukup dimasukan ke dalam tangki bahan bakar. Bila memungkinkan gantung di dalam tangki.
Dapat bekerja secara kimiawi dan dapat menstimulasi formula bensin. Mengembalikan kondisi bensin seperti semula. Hingga meningkatkan nilai oktan bensin.
Dari uji jalan didapat jarak 15,1 km atau bisa irit sampai 49,5 persen. Angka ini lumayan tinggi. Makanya dites berulang kali dan hasil tetap sama.
Pemecah Udara
Diwakili oleh Magic Jet. Cara kerjanya memecah molekul udara yang terdiri dari O2 oksigen dan N Nitrogen. Serta dapat mengikat unsur air. Hingga proses pembakaran bisa bekerja lebih sempurna.
Dipasang di dalam kotak filter udara. Hasilnya motor dapat dipakai sejauh 13,8 km. Atau bisa irit sebanyak 36,6%. Ini juga dites beberapa kali lantaran hasilnya di atas rata-rata. Namun tetap mampu menghemat seperti sebelumnya.
PAKAI DUA PENGHEMAT SEKALIGUS
Masih penasaran, makanya terus dilanjutkan. Sebab banyak juga yang bertanya. Bagaimana kalau digabung, dua alat penghemat sekaligus. "Hasilnya bagus atau malah jelek," ungkap Yudono Praktikto lewat email [EMAIL PROTECTED].
Habis buka puasa langsung geber lagi menuju jalan baru yang masih kosong. Coba dicelup Specta F5T-1 ke dalam bensin 200 cc. Juga dipasang Magic Jet di dalam boks filter udara. Engine start.....
Hasilnya, hanya mampu menempuh jarak 13,0 km. Wah, hasilnya lebih kecil dibanding pakai satu penghemat BBM. Coba dihitung persentasenya cuma 28,7.
Hasil Tes
Kondisi Motor Diam Putaran 5.000 rpm (MOTOR Plus 344/VI)
MEREK
Volume Menit Persentase
Tanpa penghemat
200 cc 19,34 O%
EFT
200 cc 21,41 10,7%
O-Ring
200 cc 22,4 14,1%
Magic Jet
200 cc 24,47 26,5%
Fitch
200 cc 26,20 35,5%
Hasil Tes Jalan Sesuai Jarak Tempuh
MEREK
Volume Km Persentase
Tanpa penghemat
200 cc 10,1 O%
EFT
200 cc 11,9 17,8%
O-Ring
200 cc 12,2 20,7%
Magic Jet
200 cc 13,8 36,6%
Fitch
200 cc 15,1 49,5%
Fitch + Magic Jet 200 cc 13,0 28,7%
CARA MENGHEMAT BBM DENGAN MEMPERHATIKA BAN
Tapi tahukah anda kalau si bundar hitam punya peran besar dalam pemakaian bbm? Tips di bawah ini mungkin berguna, kalau anda merasa perlu untuk menghemat pengeluaran bulanan.
Mulailah selalu memperhatikan tekanan angin ban mobil. Ini adalah cara efektif untuk menjaga konsumsi bahan bakar mobil tetap terkendali.
Penggunaan aneka perangkat tambahan untuk mengurangi konsumsi BBM yang marak dipromosikan saat ini memang bisa membantu. Tapi itu harus ditebus dengan harga yang mahal, hingga jutaan rupiah. Bandingkan dengan ritual periksa ban secara rutin, paling cuma keluar uang Rp2000 sampai Rp3000 untuk mengecek tekanan angin.
Menurut Department of Energy, USA, pengendara bisa menambah jarak jelajah per liter BBM (fuel mileage) hingga 3.3% bila tekanan angin ban pas. Setiap kekurangan 1 Psi (pound per square inch) tekanan angin ban, maka fuel mileage berkurang 0.4 %. Selain itu, ban yang diisi udara cukup juga lebih aman dan lebih awet.
Ban yang tekanan anginnya kurang 5-7 Psi dari tekanan yang dianjurkan, bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar 10%. Ban yang kurang angin, tidak mulus menggelinding, atau semudah yang di harapkan.
Celakanya, 85% pengemudi yang disurvei Rubber Manufacturers Association belum lama ini, tidak memeriksa tekanan angin ban dan sama sekali tidak paham bagaimana merawat bannya dengan benar. Bahkan kebanyakan mereka tidak tahu berapa tekanan angin ban yang pas sesuai rekomendasi.
Karena itu, periksa tekanan angin ban sedikitnya sekali sebulan atau sebelum melakukan perjalanan jauh. Ban harus diisi angin sesuai dengan rekomendasi pembuat mobil seperti yang tertempel di balik pintu, di glove box atau di buku manual pemilik.
Langkah ini dipadukan dengan perawatan mesin, pemeriksaan dan penggantian filter udara bila perlu.
CARA HEMAT BBM VIA MANAGENET ENGINE
Dan sebagian lainnya coba menyiasatinya dengan menghemat konsumsi bahan bakar kendaraannya. Ada banyak strategi yang bisa diambil. Salah satu yang jamak ditemui di bursa otomotif, adalah tersedianya berbagai produk penghemat BBM. Secara umum ada tiga tipe alat penghemat bahan bakar, yaitu obat peningkat oktan (octane booster), katalisator dan induksi udara.
Penghemat bahan bakar jenis pertama, terdiri dari dua jenis yaitu cairan dan pil atau tablet. Walaupun berbeda wujud, cara pakainya tetap sama. Karena hanya tinggal mencampurkannya dengan bahan bakar yang ada di tangki. Tentu saja dengan menilik takaran yang direkomendasikan pembuatnya. Penghemat katalisator bekerja mengandalkan magnet, yang mengubah susunan molekul bahan bakar agar bisa terbakar dengan lebih sempurna. Klaim yang umum, katalisator membuat molekul bensin jadi lebih rapat, teratur dan rapi, sehingga pembakarannya jadi lebih bagus.
Terakhir, penghemat BBM jenis induksi udara. Cara kerja alat ini untuk menghemat bahan bakar, yaitu dengan menyalurkan sekaligus menambah pasokan udara untuk mesin. Biasanya diletakkan pada intake atau sesudah air filter. Tujuannya, agar pembakaran jadi lebih optimal, yang otomatis menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Tapi sebenarnya ada satu solusi alternatif, yang efeknya bisa langsung terasa pada kinerja komponen mesin kamu, yaitu via modifikasi engine management. Di sini terdapat 3 alternatif untuk melakukan ECU tuning atau modifikasi komputer mobil.
Pertama, reprogramming, yaitu memprogram ulang atau mengganti program ECU standar. Kedua, instalasi piggyback. Ketiga, mengganti ECU standar dengan stand-alone engine management system.
Pilihan stand-alone engine management bisa langsung dihapus dari dari daftar alternatif. Pertama karena harganya terlalu mahal, misalnya stand-alone engine management lansiran MoTeC rata-rata dilepas Rp 20-30 juta. Sedang Haltech kena di Rp 15-20 juta. "Kalau mobil standar buat apa pakai stand-alone. Mubazir. Terlalu banyak fitur stand-alone yang enggak dipakai. Lagian stand-alone itu dipakai buat mobil yang sudah dimodifikasi gila-gilaan yang datanya sudah tidak bisa dibaca lagi oleh komputer standar," tukas Carmen dari Autotech, Sunter, Jakarta Utara.
Maka opsi yang memungkinkan pun hanya tinggal menyisakan 2 variabel. Yaitu reprogramming dan piggyback. Reprogramming sendiri adalah mengganti atau memprogram ulang ‘peta' bahan bakar dan waktu pengapian bawaan ECU standar.
Secara umum, prosesnya hanya menyempurnakan ‘peta' ECU standar yang belum optimal, dengan terpenuhinya kebutuhan bahan bakar dan pengapian yang tepat di setiap putaran mesin. Alhasil opsi ini pun jadi lebih sulit dijabani. Soalnya, sang tuner harus punya software khusus untuk membaca, merubah atau bahkan mengganti peta bahan bakar standar. Celakanya, ini enggak mudah. Karena biasanya pihak pabrikan membekali ECU dengan memproteksi saluran untuk mengubah atau mengganti 'peta' bahan bakar tersebut. Karena itulah opsi piggyback jadi lebih populer disini. Soalnya, langkah tersebut tidak mengubah atau mengganti program ECU dari pabrik, tapi hanya memanipulasi sinyal yang bakal diterima ECU. Lagi pula, biaya yang dikeluarkan buat pasang piggyback relatif lebih terjangkau, antara Rp 4-6 juta.
Ini yang penting! Piggyback adalah perangkat elektronik tambahan di ECU, yang berfungsi mencegat dan memanipulasi sinyal dari sensor-sensor yang tersebar di mesin buat tujuan tertentu. Dengan kata lain, alat ini bertugas memanipulasi atau menipu ECU standar.
"Melalui piggyback, kita bisa mengatur pasokan bahan bakar dan waktu pengapian yang dibutuhkan mesin agar optimal," jelas M. Soleh Yusuf dari Sigma Speed, Kuningan, Jakarta Pusat. Memang piggyback itu kondang di dunia balap, karena di sana pengaplikasian peranti ini jadi menu wajib. Pasalnya, modifikasi atau pergantian komponen mesin seperti porting, peningkatan kompresi, upgrade air-intake atau aplikasi exhaust free-flow, menyebabkan berubahnya kebutuhan akan bahan bakar dan waktu pengapian optimal yang dibutuhkan mesin.
Maka untuk menyetelnya, digunakanlah piggyback. Namun bukan lantas mobil harian yang masih perawan pun enggak pantas pakai piggyback. Peranti ini malah bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan tenaga sekaligus mengoptimalkan konsumsi bahan bakar. Soalnya, seringkali fuel rate mobil standar itu tidak optimal, ada yang berlebihan (rich) di putaran tertentu dan ada yang kurang (lean) di titik lain.
"Hal ini biasanya disengaja oleh pabrikan atas dasar safety dan memperpanjang usia pakai mesin," tukas Soleh lagi. Penjelasan lebih lanjutnya seperti ini. Misalnya pada saat idle atau statisioner (putaran mesin 1.000-1.500 rpm), pabrikan memberi fuel rate 60 poin. Padahal kebutuhan optimum bahan bakar di putaran itu 40 poin, artinya ada kelebihan pasokan bahan bakar 20 poin.
Nah, dengan piggyback, kebutuhan bahan diubah jadi 40 poin saja alias sesuai dengan kebutuhannya. Perubahan ini membuat kamu menghemat BBM sebanyak 20 poin. Itu baru optimalisasi pada waktu mesin diam. Pengoptimalan fuel rate ini bisa dilakukan di semua putaran mesin sampai batas puncak putaran mesin yang bisa dihasilkan mesin. Hitungan kasarnya begini. Misalnya mobil elu itu putaran maksimumnya 6.000 rpm dan setiap 500 rpm bisa dihemat 20 poin saja maka total elu bisa menghemat bahan bakar sebanyak 240 poin.
Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal, biasanya dihitung dari high speed lambda yang diperoleh dari gas hasil pembuangan knalpot. "Kalau asumsi bahan bakarnya bagus, biasanya buat mobil harian ada di angka 12,8-13,8," jelas Theodorus Suryajaya dari Rev Engineering (Kedoya, Jakarta Barat). Rentang angka seperti itu, merupakan titik aman penghematan pemakaian bahan bakar dari penggunaan piggyback.
Tapi jangan lupa, kondisi itu didapat ketika mesin full throttle atau gas pool. "Kalau kondisi cruising, diset di angka 14,7-15,1," sambung Teddy panggilan Theodorus. Oh ya, rentang angka-angka tersebut tidak mutlak untuk semua mobil. Sebab sangat tergantung dengan desain linear mesin dan tenaga yang dihasilkannya. "Paling tepat kita cari posisi yang enggak ngelitik," imbuh Teddy.
Begitu pula dengan mesin turbo, yang diset AFR-nya di kisaran angka 10,8-11,kecil, dengan boost 1 bar, tapi kalo boostnya di bawah itu, angkanya 12,3-12,5," kata Teddy lagi. Maka tercapainya fuel rate dan waktu pengapian yang tepat di setiap putaran mesin akan berujung pada satu hal, yaitu tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar. Ini merupakan hasil ideal yang diidam-idamkan semua pemilik mobil. Bertenaga dan irit BBM.
PEGHEMAT SOLAR SECARA ELECTRIC
ditanggung oleh industri menjadi tinggi yang salah satunya adalah pengeluaran biaya untuk konsumsi BBM. Harga BBM
solar industri dari tahun 2005 mulai Januari – September sebesar Rp 2100 menjadi Rp 5350 per liter.
Berdasarkan SK Dir PMS & Niaga No Kpts-340/F00000/2005-S3 tanggal 8 Oktober 2005 harga jual BBM solar industri
menjadi Rp. 6000 per liter dan terus mengalami peningkatan harga sesuai dengan harga jual keekonomian (non
subsidi).Harga BBM Non Subsidi periode Juni 2006 mengalami kenaikan bervariasi antara 2,27% hingga 12,89%
dengan harga jual tertinggi mencapai Rp. 6.562, 60 /liter dengan surat keputusan direktur pemasaran dan niaga PT.
Pertamina No. Kpts – 174/F00000/2006-S0 tentang Harga Jual Keekonomian Bahan Bakar Minyak Pertamina
tanggal 29 Mei 2006. konsumsi BBM solar untuk satu industri mencapai 4000 liter per hari. Berdasarkan hal tersebut
beberapa industri mencari solusi untuk pemecahan masalah tersebut adalah dengan menggunakan alat penghemat
BBM. DeskripsiAlat ini direncanakan dapat melakukan penghematan BBM solar antara 5 –
12 prosen untuk jenis
mesin pembangkit listrik kapasitas besar atau boiler untuk kapasitas aliran pemakaian BBM solar antara 200 –
400 liter perjam. Metoda yang digunakan adalah dengan memasang alat penghemat BBM secara paralel yang terdiri
dari beberapa alat Electric Fuel Treatment. Metoda pengontrolan adalah dengan memasang pencatat aliran (Flow meter)
pada aliran masuk dan keluar untuk mengukur pemakaian BBM dan dilengkapi dengan programable logic control ( PLC)
untuk mengatur pemakaian dari beberapa mesin yang digunakan yang diatur menggunakan personal komputer (PC)
sehingga operator di industri dapat mengetahui penghematan yang terjadi sebelum dan setelah alat tersebut dipasang
Keunggulan Rancang bangun alat penghemat BBM industri untuk kapasitas aliran BBM solar 200 sampai dengan 400
liter per jam yang akan dihasilkan oleh UPT Balai Pengembangan Instrumentasi – LIPI dapat digunakan untuk
menghemat pemakaian bahan bakar minyak solar oleh industri untuk pemakaian mesin pembangkit listrik dan boiler
dengan memasang beberapa buah alat penghemat BBM dengan metoda pengontrolan yang dilengkapi dengan flow
meter digital dan dikontrol dengan menggunakan elektronik berbasis programable logic control (PLC) sehingga industri
dapat mengetahui besarnya penghematan sebelum dan setelah menggunakan alat penghemat BBM tersebut.
CARA MERAWAT TANGKI BAHAN BAKAR
Sehingga biasanya para pengguna banyak yang tidak sadar bahwa tangki juga dapat menyebabkan mobil menjadi bermasalah. Pada tangki bahan bakar dilengkapi dengan pelampung, separator dan indikator. Tangki dibuat atau didesign kedap dan tertutup rapat, maka salah satu cara kotoran dapat masuk ke dalam tangki adalah pada saat pengisian bahan bakar, oleh dari itu untuk mengantisipasi pilihlah tempat pengisian dan kualitas bahan bakar yang baik.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan terjadinya kerusakan pada tangki bahan bakar diantaranya adalah :
Langkah ke-satu.
Pertama keluarkan semua bensin dari dalam tangki terlebih dahulu dan periksalah bagian dari keseluruhan tangki dari adanya karat, retak, dan bocor.
Langkah ke-dua.
Periksa dan lihat selang bahan bakar apakah ada kemungkinan masuknya kotoran atau tercampur air.
Langkah ke-tiga.
Periksa dan perhatikan ventilasi udara, hindari adanya penyumbatan yang akan mengganggu aliran bensin ke karburator.
Langkah ke-empat.
Usahakan pengisian bahan bakar sebaiknya dilakukan sampai penuh, untuk mencegah adanya proses pengembunan pada saat kondisi dingin. Karena hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya karat dan uap air di bawah bahan bakar, yang nantinya bisa menyebabkan tersumbatnya bahan bakar sehingga mesin mobil akan menjadi sulit untuk dihidupkan.
Mulailah perhatikan tangki bahan bakar kendaraan Anda karena tangki bahan bakar tidak saja berfungsi sebagai tempat penyimpanan, namun juga menjaga terjaminnya kenyamanan dan keselamatan Anda berkendara.
Semoga bermanfaat…
TIPS MERAWAT MOTOR
Langkah ke-satu yaitu periksa kondisi Aki
Air aki melewati batas maksimum atau minimum dapat berakibat mempercepat kerusakan pada sel-sel aki. Maka untuk mengantisipasinya tambahkanlah air aki pada pagi hari setelah dilakukan pengecekan.
Apabila kondisi aki tersebut sudah lemah sebaiknya segeralah diganti, karena jika aki tersebut tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan menimbulkan korosi yang berupa serbuk putih, dan proses korosi tersebut akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik seperti saluran dinamo, lampu, atau bagian-bagian lainnya. Efek dari korosi tersebut dapat mengakibatkan arus listrik tidak sempurna dan yang lebih parahnya lagi juga dapat menimbulkan kerusakan pada komponen seperti switch lampu, kontak mesin ataupun dinamo.
Hal yang perlu diingat juga adalah jika aki sudah lemah dan motor tidak mampu di hidupkan atau distater, janganlah mencoba untuk dipaksakan dengan cara mendorong sepeda motor anda guna menghidupkannya. Sebab bisa berakibat kepada rusaknya gigi transmisi motor anda tersebut.
Langkah ke-dua adalah periksa kondisi Oli motor anda
Pada dasarnya Oli mesin sangatlah penting peranannya guna melumasi komponen-komponen mesin, seperti piston, stang piston, ring piston dan lainnya yang berhubungan. Maka oleh karena itu, jika kondisi minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya pelumasnya telah berkurang, maka alangkah baiknya segera diganti. Lakukan ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan ketentuan dari pabrikan motor tersebut.
Langkah ke-tiga periksa kondisi rantai dan gir
Perhatikan kondisi rantai motor anda apakah terlalu kendor, atau terlalu kencang. Rantai yang terlalu kendor bisa membuat rantai tercopot dari girnya, dan jika kondisi rantai terlalu kencang bisa mengakibatkan putusnya rantai motor anda. Periksa pula kondisi gir, jika sudah mulai runcing atau tajam segeralah ganti karena apabila dibiarkan rantai dapat secara tiba-tiba terputus dan tentunya dapat membahayakan anda disaat mengemudi.
Langkah ke-empat periksa kondisi kabel Busi dan Koil
Perhatikan kondisi kabel koil yang menghubungkan arus listrik dari koil ke busi. Apabila sudah cukup umur dan telah terlihat ada retak maupun pengerasan pada kabel tersebut, maka sebaiknya segeralah diganti. Juga perhatikan kondisi busi karena fungsi busi sangatlah vital pada mesin kendaraan.
Langkah ke-lima perhatikan kondisi selang bensin
Salah satu juga yang perlu diperhatikan adalah selang bensin ke karburator. Jangan pernah membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau retak, karena pada bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis yang dapat mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa kembali ke karburator. Yang pada nantinya bisa terjadi suplai bensin tersumbat dari tangki bensin ke karburator sehingga dapat mengganggu sistem pembakaran.
Langkah ke-enam panaskan mesin terlebih dahulu
Usahakan untuk selalu panaskan mesin sebelum motor dijalankan, kurang lebih sekitar 1 s/d 2 menit. Proses ini berguna agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam komponen mesin yang bergerak. Usahakan juga janganlah terlalu lama memanaskan mesin karena bisa menyebabkan pipa knalpot motor anda menguning.
Langkah ke-tujuh periksa kondisi tekanan angin ban
Jagalah kondisi tekanan angin ban untuk tidak terlalu berlebih atau kurang, karena bisa mengakibatkan grip atau kembang dari ban motor anda menjadi rusak.
Silahkan mencoba dan rawatlah selalu motor kesayangan anda agar senantiasa selalu memiliki performa mesin yang maksimal dan tentunya juga dapat mengurangi anggaran anda, tanpa harus menunggu terjadinya kerusakan yang fatal.
Posted by admin
Posted under Uncategorized
Tags: Tips cara merawat motor anda
TIPS MERAWAT MOBIL
Tips di bawah ini akan membantu Anda mengenai apa saja yang bisa Anda lakukan tanpa harus berepot-repot ke bengkel.
- Ban
Ganti ban Anda setiap 5-8 ribu kilometer. Jangan lupa bersihkan bagian brake dust-nya, karena di bagian inilah terdapat banyak kotoran dari aspal atau tanah.
Bila terlalu lama dibiarkan, kombinasi panas dan lembab dari rem dapat memanggang bagian ini.
Cek tekanan ban secara berkala, paling ideal seminggu sekali. Dan jangan sekali-kali berkendara dengan ban botak. Di jalan licin, ban ini
bisa membahayakan nyawa Anda.
- Mesin
Ganti sabuk mesin Anda tiap 25 ribu mil. Pastikan pula belt ini dalam keadaan baik karena bagian inilah yang pertama kali menghadapi
keadaan ekstrem di luar ruangan.
Yang tak kalah penting, periksa level oli dan cairan mesin. Setiap mesin berbeda letak cairan mesinnya. Namun di buku petunjuk saat Anda membeli mobil pasti dijelaskan dimana letak sumbernya.
- Bahan bakar
Bahan bakar beroktan tinggi belum tentu menjamin kekuatan mesin. Maka itu gunakan bahan bakar sesuai tipe mobil Anda.
Bila di buku petunjuk pembelian dinyatakan ‘premium’, maka gunakanlah bahan bakar itu.
- Elektrikal
Bila Anda ingin memperbaiki sesuatu yang berhubungan dengan sistem elektrik, putuskan dulu aliran aki.
Sekalian juga bersihkan bagian ini, karena benda asing yang menempel akan memperlambat hubungan ke sistem elektrik.
- Lampu
Bila salah satu lampu sen Anda berkedip lebih cepat dari seharusnya, artinya ada lampu yang pecah di dalam. Lampu semacam ini mudah diganti, cukup Anda cari di toko otomotif terdekat.
Bila Anda menggantinya sendiri, jangan pernah sentuh bagian kacanya. Tangan Anda akan menyisakan minyak dan lemak.
Bagian ini akan bereaksi dengan halogen yang terdapat di dalam bohlam. Akibatnya, bohlam bisa pecah ketika Anda menyalakan mesin.
- Warning Lights
Meski terlihat sepele, warning lights yang ada di dashboard harus terawat. Lampu seperti indikator bensin, aki, atau panasnya mesin, sangat membantu Anda dalam perawatan.
Pastikan saja semua lampu tersebut berfungsi dan menyala sesuai kegunaannya.
sumber: Zika Zakiya (vivanews.com)
TIPS MERAWAT MESIN
1. Akselerasi. Tarikan kurang mantap?Nyendat? cek klep2 dan katup kendaraan. urusan dapur pacu ribet, cek sana sini. kalo situ malas, 1 bulan sekali tuangin aja "Power Booster" (botolnya item , tanya aja mo beli power booster, gitu)full sebotol pada tangki yg penuh. Banyak dijual di toko/bengkel (biasanya di bengkel mobil). Jika mesin katup2 kendaraan anda emang berkerak , pemakaian kendaraan akan tersendat2 untuk pertama kali, selanjutnya akselerasi mantap karena selesai proses pembersihannya. btw Ini bagus juga buat motor. Bayangin aja kerasnya ne cairan sampe ngelotokin kerak di katup dan ga ada efek samping.
2. Tangki bensin. yang punya mobil ini vital sekali. Kurang perawatan akhirnya kuras tangki karena karat. Apalagi sekarang kendaraan bermesin injeksi , suatu hari cepat/lambat anda akan disusahkan sama karat2 ini dan jangan salahkan kalo kendaraan anda nyendat dibikinnya tiap mau akselerasi. Padahal menghindari ini rawatnya mudah.
-Jangan biarkan bensin terlalu lama dalam kondisi low. Dinding tangki akan penuh karat hanya dalam 1 malam saja.
-Jika bensin di meteran tinggal 1/2 , bagusnya diisi saja. Sepintas emang boros tapi sama saja kalo situ kalkulasikan. Justru bagus bensin full mulu.
3. Radiator. Masalah over heat mesin cepat panas dimaklumi saja kalo kurang rawat yg 1 ini. Kuras/ganti air radiator 10 ribu km sekali. yang malas cek liat saja mesinnya cepet panas, bau mesin mobil jelek sekali (tajam). Yang malas ganti, radiatornya karatan lah, lumutanlah wakakaka radiator kok pelihara lumut......ketahuan org malas.
4. Oli. kalo gw sedikit lebih ekstrem tapi tergantung kalian saja yang penting ganti oli rajin. Kalo gw tiap 2500 km. Hasilnya? kondisi filter oli gw bersih terus.
5. Jangan terlalu manjain kendaraan, sesekali pakai aja ngebut, ini juga bagus buat sirkulasi di ruang pembakaran. Tapi jgn sering2 lah, bisa boros,tabrakan dll. Ingat sesekali saja main RPM tinggi kl jalan. Btw ini bagus bagi mesin yang konvensional memakai busi, kerak itemnya berkurang.
6. Tiap pagi cek minyak rem ma minyak kopling, gak ada yang tau sama sekali pada nasib anda dijalan. Bisa jadi 2 ini bocor semalam. (misalnya)
7. Tiap pagi Iseng2 cek ketinggian oli,bisa jadi kurang, mengingat oli bahan sintetis bisa berkurang karena panas.
Cuma segitu aja yang umum. Ga susah kan? Hasilnya tuh kendaraan nurut terus ma kamu kalo rajin dirawat mesinnya
Gw senang rawat mesin daripada accesories, apalah artinya body bagus mesin ndut ndutan....