Sabtu, 20 Desember 2008

TIPS BIKIN HODROGEN GENERATOR SENDIRI

PRINSIP MENUBAH AIR MENJADI HIDROGEN DENGAN PROSES ELEKTROLISA




dari beberapa percobaaan yang telah dilakukan didapat satu kesamaan yang sama
yaitu adalah sistem yang dipakai adalah sistem elektrolisa.

dijelaskan di sini bahwa proses elektrolisa adalah sebuah proses kimia yang bertujuan untuk
memisahkan unsur unsur yang terdapat di dalam suatu zat dalam hal ini adalah air
dengan cara mengaliri dua buah elektroda (yaitu katoda dan anoda)dengan listrik
unsur air di sini akan dipecah dari H2O menjadi H-H untuk Hidrogen dan Ountuk Oksigen
kombinasi tersebut ada dalam bentuk gas yang dinamakan dengan gas HHO
atau bisa disebut juga dengan Rhode gas atao Brown gas

gas HHO ini bila dimasukan di dalam ruang bakar dan terbakar akan didapat
sebuah pembakaran yang baik dan nyaris sempurna sehingga ruang bakar menjadi lebih bersih

dari beberapa penelitian dan percobaan yang dilakukan didapat sebuah kesimpulan positif
bahwa bila gas hodrogen yang didapat dari hidrogen maker iniadalah sebagai berikut:
1.karena pembakaran yang nyaris sempurna diharapkan akan dapat menghilangkan emisi
gas buang yang berbahaya bagi manusia dan alam
2.dengan demikian juga akan dapat mengurangi efek pemanasan global akibat dari sisa
pembakaran yang tidak sempurna
3.meningkatkan performa dan kekuatan daripada mesin itu sendiri
4.menurunkan suhu mesin
5.suara dari mesin menjadi lebih halus tidak berisik,mesin menjadi lebih awet
6.menghemat bahan bakar( konsumsi yang diuji adalah 40% gas hidrogen dan 60% bensin)
jadi terjadi pengiritan bensin setidak tidaknya 40%

sebagai referensi saja seorang teman yang mengaplikasikan hidrogen maker
di sepeda motornya seperti ini:

*sepeda bermotor jupiter z yang sebelumnya hanya dapat berlari 80 km/jam(maksimal)
dengan kondisi mesin sangat bergetar

setelah memakai hidrogen maker mampu digeber 100 km /jam,mesin masih dalam
keadaan dingin dan stabil getarannya

percobaan di atas mengetes efek kekuatan dan mengesampingkan konsumsi bahan bakarnya.

SEJARAH SINGKAT AIR SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

sebenarnya belum pasti siapa dan kapan yang memulai penelitian tentang mengubah air
menjadi bahan bakar alternatif
namun begitu ada beberapa catatan sejarah mengenai pengggunaan air sebagai bahan bakar
alternatif,catatan ini dimulai dari
orang yang bernama ISAAC DE RIVAS pada tahun 1805
kala itu dia menggagas suatu rancangan penggunaan bahan media air sebagai bahan bakar
dengan proses elektrolisa
setelh itu ada juga beberapa orang yang mencoba untuk mengikuti jejak sang pendahulunya sebagai
peneliti energi air ini orang orang tersebut diantaranya antara lain:
1.NICOLA TESLA(1856-1943)
NICOLA TESLA menurut aku adalah seorang yang hebat,dia mampu menemukan dan mengaplikasikan
penemuan tersebut dengan cara menerapkan di motor bakar dan menjalankan
motor tersebut secara sempurna,namun tragisnya dia kemudia dipenjara dan dibunuh

2.STENLEY MEYER(1941-1998)
STENLEY MEYER adalah orang yang berbakat yang berhasil menggunakan air sebagai bahan bakar
yang diuji untuk kendaraannnya,penemuannya tersebut juga sempat diuji dan dipertontonkan
oleh beberapa profesor dan penguji lainnya dari AMERIKA SERIKAT dan INGGRIS
di tahun 1995 percobaan STENLEY MEYER diuji dan divideokan di Grove city,Ohio
motor tersebut mampu menempuh perjalannan sejauh 160 km hanya dengan menggunakan
3 liter air saja LUAR BIASA!!!
kala itu beberapa media juga turut meliput momen tersebut bahkan BBC Inggris juga turut menayangkan
percobaan tersebut yang di beri judul" it's run on water!!!"

Kamis, 18 Desember 2008

SALINAN DAN GAMBAR MENGENAI GAS HIDROGEN YANG DIHASILKAN DARI PROSES ELEKTROLISASI



di bawah ini ada beberapa ulasan dan informasi yang menarik yang menurutku berguna untuk menambah referensi mengenai energi yang dihasilkan dari air tersebut di antaranya adalah:

Harga minyak mentah dunia yang cenderung naik hingga melewati 120 US$ per barrel, harga BBM di Indonesia pun sudah naik, diikuti beberapa negara tetangga, yang menyebabkan masyarakat semakin bingung mencari solusi bagaimana untuk bisa bertahan hidup.
Oleh karena itu, untuk menekan pemakaian BBM, dengan mengubah air menjadi hidrogen. Yang pada kemudian hari dikembangkan untuk penambahan bbm melalui pemakaian motor/mobil. Sehingga dibuatlah alat pengubah air menjadi hidrogen yang cara pemasangannya dengan memasukkan gas hidrogen tersebut dalam manipol mesin motor/mobil.
Sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemakaian BBM pada mobil & motor
Dengan ini konsumsi BBM pada motor/mobil anda dapat lebih hemat.

disalin dari http://www.banyu2putih.blogspot.com/

juga ini

BBM AIR namanya Banyugeni

Peneliti di Yogyakarta berhasil menemukan bahan bakar berbahan air. Ada empat jenis: pengganti minyak tanah, bensin, solar, dan avtur. Siap diproduksi secara massal. Harga minyak dunia menembus angka US$ 102,08 per barel, Rabu pekan lalu. Harga minyak yang membubung itu bikin subsidi melambung. Pemerintah pun menjadi bingung. Bayangkan, subsidi untuk BBM tahun 2007 saja mencapai Rp 50,64 trilyun. Sungguh beban yang amat berat hagi pemerintah yang sekarang ini terus mengalami defisit anggaran. Sementara kabar mendung itu berembus, titik terang datang dari Yogyakarta. Tim peneliti dari Pusat Studi Pengembangan Energi Regional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil melakukan riset bahan bakar berbahan dasar air. Hasil penelitian itu berupa bahan bakar pengganti minyak tanah, solar, bensin, dan avtur. Atas penemuan itu, UMY akan mengadakan grand launching tentang bahan bakar yang dinamai Banyugeni itu, April mendatang. Pada saat itulah proses pembuatan Banyugeni akan dibeberkan secara lebih lengkap dan siap digunakan dalam skala besar. Pada saat ini sedang dalam masa fabrikasi, kata Rektor UMY, Khoiruddin Bashori. Khoiruddin menyatakan, hydrofuel sangat menjanjikan sebagai alternatif energi. Bahkan Banyugeni siap diproduksi secara komersial untuk industri dan kepentingan masyarakat luas. Untuk membantu rakyat kecil, katanya. UMY ingin memberikan hasil penelitian ini untuk seluruh rakyat Indonesia, bahkan dunia. Soal bahan baku, sangat melimpah di sekitar kita, ia menegaskan. Sebab bahan baku Banyugeni yang paling pokok adalah air. Bisa menggunakan air tawar ataupun air laut. Sebelumnya, UMY menggelar soft launching di kampus UMY, Jalan Ring Road Barat, Bantul, Yogyakarta, 13 Februari silam. Dalam acara itu dilakukan penyalaan lampu dan kompor minyak menggunakan hydro-kerosene (pengganti minyak tanah) Banyugeni. Nyala lampu maupun kompor berwarna kemerahan dan tidak menimbulkan asap jelaga berlebihan. Untuk hydro-diesel (kembaran solar) dan hydro-premium (setara bensin), percobaan dilakukan dengan menggelontorkannya ke tangki traktor dan sepeda motor. Ketika traktor distarter, asap hitam mengepul dari cerobong traktor saat pertama kali menyala, selanjutnya bening. Knalpot sepeda motor yang menyalak juga tidak menimbulkan asap lengas. Sedangkan hydro-avtur (pengganti avtur) dijajal di Lembaga Pendidikan dan Latihan Penerbangan Surakarta, menggunakan pesawat ultra-ringan tipe Jora, 11 Februari 2008. Mesin Rotax 582 ternyata mudah beradaptasi dengan hydro-avtur. UMY memperoleh surat resmi dari lembaga tadi yang menyebutkan bahwa hydro-avtur Banyugeni bisa digunakan untuk menerbangkan pesawat. Dalam surat itu juga disebutkan, baik untuk start engine maupun power memuaskan, kata Khoiruddin. Uji coba berlangsung lancar. Penelitian ini menggunakan air laut karena kalau menggunakan air tanah akan berbenturan dengan kepentingan manusia,” tutur Purwanto, seorang peneliti. Dia menjelaskan, pada hakikatnya air (H20) adalah api.Jika atom 2H20 terpecah menjadi 2H2 dan 02, maka H2 bisa menyala, bahkan bisa meledak. Sedangkan 02 merupakan komponen pembakar. Tak ada api tanpa oksigen. Dari teori seperti ini, maka bukan hal aneh membuat bahan bakar dengan bahan dasar air. Jika temuan ini diproduksi secara massal, persoalan bahan bakar bukan lagi masalah utama di negeri kita,Purwanto optimistis. Selain Purwanto, penelitian juga dilakukan oleh Bledug Kusuma Prasadja, Tony K. Haryadi, Lilik Utari, dan Nike Triwahyuningsih. Nike Triwahyuningsih menjelaskan bahwa semua jenis air bisa diolah menjadi hydrofuel setelah melalui proses pemurnian air. Air murni merupakan bahan dasar Banyugeni. Untuk memperolehnya, dari satu liter air tanah, setelah dimurnikan, akan diperoleh 0,5 liter air murni. Untuk air laut, volume air murni yang diperoleh bisa lebih banyak. Limbah hasil proses pemurnian ini pun masih bisa dimanfaatkan, misalnya untuk pupuk atau aspal. Proses pemurnian air ini lazim disebut demineralized water alias demin water. Pertamina juga memproduksi air murni melalui Water Treatment Unit Pengolahan III Plaju, Palembang. Air murni produksi Pertamina Plaju diproses dengan metode pertukaran ion (ion exchange) menggunakan ion exchange resin sebagai media penukar ion. Ion adalah atom bermuatan listrik positif maupun negatif. Ion dalam pemurnian air berfungsi sebagai pengikat mineral. Demin water adalah air murni dengan kandungan mineral sangat kecil. Pertamina Plaju memproduksi 45.270 meter kubik air murni per tahun. Dalam bidang kedokteran, air murni biasanya digunakan untuk mengobati pasien gagal ginjal. Sedangkan untuk menghasilkan bahan bakar dan air murni, para peneliti memakai teknologi mekanotermal-elektrokemis yang mencakup empat macam proses, yaitu mekanik (gerak), termal (panas), listrik, dan kimiawi. Perpaduan keempat proses itu dengan bahan baku air murni menghasilkan empat produk bahan bakar. Menurut Bledug Prasojo, hydrofuel sangat hemat. Dari satu liter air murni dapat tercipta bahan bakar yang jumlahnya kurang lebih sama. Penyusutannya sedikit, sekitar 10%, ujarnya. Air yang digunakan adalah air biasa atau air tawar. Air laut juga bisa digunakan, tapi harus melewati fase penyulingan terlebih dahulu. Meskipun terbuat dari air, toh bahan bakar hydro tidak menyebabkan karat (korosif). Kelebihan lain, emisinya sangat rendah. Tidak hanya lewat pantauan indra, melainkan juga melalui uji laboratorium. Produk ini sudah diuji di PT CoreLab Indonesia, laboratorium internasional yang independen. Hasilnya menunjukkan, empat varian Banyugeni telah memenuhi standar Dirjen Migas. Menurut hasil uji laboratorium, selain tidak korosif, residu pada hydropremium sangat rendah. Standar baku menetapkan 2,0% volume hydro-premium mencatatkan residu pada nilai 0,5%. Kandungan pencemar lainnya juga tipis. Bahkan kandungan timbalnya hampir nol. Seperti saudaranya, hydro-avtur juga tidak korosif dan beremisi rendah (total sulfurnya hanya 10% dari maksimal yang dipersyaratkan). Ia juga tidak mudah membeku (freezing point minus 45 derajat celsius). Ketahanan terhadap pembekuan memang penting bagi bahan bakar pesawat. Sebab, jika pesawat terbang tinggi, suhu udara yang mengelus pesawat bisa mencapai minus 25 derajat celsius. Hydro-diesel juga tidak korosif, beremisi rendah, dan tidak meninggalkan residu berlebihan. Itu pula yang dicatatkan hydro-kerosene. Bahan bakar rakyat itu, selain tidak korosif, juga tak beracun. Setelah lulus dari rangkaian ujicoba itu, menurut Bledug, penelitian hydrofuel sudah final. Namun, untuk memproduksi secara massal dan komersial, ada serangkaian proses lebih lanjut. Tentu harus pula melibatkan pabrikan yang bisa memasok bahan baku air murni. Harus melalui perhitungan-perhitungan rumit. Tim peneliti harus berkumpul lagi dan merumuskan rancanganrancangannya,Bledug menegaskan.

disalin dari http://bagiilmunohara.blogspot.com/2008/12/energi-alternatif.html

semoga informasi ini berguna untuk anda dan saya..

BERITA HEBOH BAHAN BAKAR ALTERNATIF DARI AIR

WAH ,berita apaan tuh..?aku dulu sempat bertanya tanya mengenai apa yang saya baca tentang informasi ini yang persis seperti yang anda baca sekarang,aku pikir ini hanya sekedar joke saja.... hmmm...
siang malam ,aku berpikir dan mungkin ada beberapa hari yang aku nggak bisa tidur ..
pertanyaan yang ada di benaku hanya satu, apa mungkin too...?
aku coba 2 untuk cari di Internet mengenai informasi yang satu ini, dan ternyata ada beberapa informasi yang membahas tentang air menjadi bahan bakar alternatif,
dan setelah aku membaca banyak -banyak artikel tentang air menjadi bahan bakar,ada juga tentang air menjadi gas hodrogen, ada juga yang mengulas tentang sepak terjang orang djogja yang usahanya membuat dan memasang alat yang mengubah air menjadi gas hidrogen yang kemudian ,
dan berita dari presiden SBY yang konon kabarnya juga tertarik dengan hal yang satu ini,juga berita yang tidak sedap mengenai adanya orang yang ditangkap gara2 masalah ini,kesimpulan yang aku dapat hanya yaitu adalah :
1.orang yang pesimis ,dan orang yang yang tidak percaya dengan hal tersebut

2. orang yang optimis yang percaya bahwa hal itu tidak mustahil

3.praktisi yang usdah mempraktekkan dan memcoba bahwa hal itu benar adanya.

dan pada hari itu sabtu tanggal 13 Desember 2008 posisi aku adalah di nomor 1,dengan kata lain adalah aku TIDAK percaya...,dan utuk membuktikan ketidak percayaanku itu aku mencoba untuk mengikuti pelatihan dan seminar yang diakan pada hari minggunya tanggal 14 desember 2008,dan hasilnya adalah sekarang aku berada di posisi 2,karena memang benar bahwa air itu dapat diubahkan menjadi bahan bakar alternatif,dengan catatan untuk sekarang yang saya tahu adalah bahwa energi hidrogen yang dihasilkan dari air sementara hanya untuk campuran saja dengan kata lain misalkan digunakan untuk kendaraan bermotor roda dua, perbandingan campuran antara gas hidrogen dengan bensin adalah 40:60 jadi dengan kata lain adalah terjadi pengiritan bensin sebesar 40%,kedepannya akan saya ulas tentang beberapa percobaan yang saya lakukan terhadap beberapa jenis kendaraan sepeda bermotor saya guna untuk penelitian saya dan penyempurnaan alat tersebut..,juga hal yang tidak mungkin yang mungkin belum dipikirkan adalah bagaimana jika gas hasil air tersebut digunakan atau di aplikasikan untuk membuat kompor ..?kedepannya mungkin juga akan saya bahas penelitian saya yang satu ini,lumayanlah untuk mengisi sela-sela waktuku yang kosong dikala sedang kerja di pabrik...terima kasih mau membaca uneg2 sya ini..