Pada MOTOR Plus edisi 344/VI dites alat penghemat bensin dengan kondisi motor statis, mengikuti cara laboratorium termodinamika. Namun masih banyak yang penasaran. Katanya coba dites jalan. Barangkali hasilnya beda atau malah kebalikannya.
Oke, sekarang dilanjutkan dengan tes jalan. Alat yang dipakai tetap sama. Mengambil empat jenis alat penghemat bensin yang berbeda jenisnya (elektrik, magnet, pil (celup) dan pemecah udara).
Diambil objek percobaan Suzuki Shogun 125-SP gres pinjaman dari PT Indomobil Suzuki International. Kondisi jalan dengan kecepatan dipatok pada 60 km/jam. Menurut pabrikan masih termasuk kecepatan ekonomis.
Trek yang dilalui dipilih jalan yang masih baru juga. Belum dibuka resmi untuk umum. Sehingga kondisi lalu lintas tidak berpengaruh terhadap hasil pengetesan. Panjang trek 2,3 km bolak-balik sampai menghabiskan bensin 200 cc di tabung infus.
Dipilih joki yang dipercaya punya cara berkendara yang benar. Tingginya 174 cm dan beratnya 75 kg. Dikomparasi dengan beberapa joki lain. Hasilnya dicapai kesimpulan berupa rata-rata.
Cara sekarang sama dengan edisi yang lalu, yaitu tetap memakai takaran bahan bakar di tiap sesi pengetesan. Yaitu volume bensin 200 cc. Selanjutnya dicatat berapa km yang dapat ditempuh, baik tanpa alat penghemat atau ketika sudah dipasangi.
Lihat hasilnya, jangan kecewa kalau kalah irit. Aong, Andry, Dagu, Dombos
Tanpa Alat
Sebelum dipasang alat penghemat bensin. Motor dijalankan dengan kecepatan 60 Km/jam. Hasilnya, takaran bensin 200 cc dapat mengantar motor bergerak maju sejauh 10,1 km.
Sistem Elektronik
Kerjanya memanfaatkan aliran listrik dari aki. Bisa dicolok langsung ke soket positif aki. Atau dapat memanfaatkan aliran listrik dari kabel kunci kontak. Sebagai contoh digunakan EFT (Elektronik Fuel Treatment).
Setelah dilakukan pengetesan, diperoleh hasil untuk 200 cc bensin dapat menempuh jarak 11,9 km. Atau menghemat sekitar 17,8 persen.
Model Magnet
Kerjanya mempengaruhi molekul aliran bensin dengan medan magnet. Hingga dapat mengurai unsur kimia supaya lebih teratur dan reaktif. Pasang di antara slang bensin dari tangki ke karburator. Diambil contoh pakai merek O-Ring.
Dari hasil tes, motor dapat diajak jalan sejauh 12,2 km. Atau dapat menghemat bensin sampai 20,7 persen.
Pil atau Celup
Untuk jenis pil diambil contoh dari merek Specta F5T-1 yang dulunya Fitch. Cara pakainnya cukup dimasukan ke dalam tangki bahan bakar. Bila memungkinkan gantung di dalam tangki.
Dapat bekerja secara kimiawi dan dapat menstimulasi formula bensin. Mengembalikan kondisi bensin seperti semula. Hingga meningkatkan nilai oktan bensin.
Dari uji jalan didapat jarak 15,1 km atau bisa irit sampai 49,5 persen. Angka ini lumayan tinggi. Makanya dites berulang kali dan hasil tetap sama.
Pemecah Udara
Diwakili oleh Magic Jet. Cara kerjanya memecah molekul udara yang terdiri dari O2 oksigen dan N Nitrogen. Serta dapat mengikat unsur air. Hingga proses pembakaran bisa bekerja lebih sempurna.
Dipasang di dalam kotak filter udara. Hasilnya motor dapat dipakai sejauh 13,8 km. Atau bisa irit sebanyak 36,6%. Ini juga dites beberapa kali lantaran hasilnya di atas rata-rata. Namun tetap mampu menghemat seperti sebelumnya.
PAKAI DUA PENGHEMAT SEKALIGUS
Masih penasaran, makanya terus dilanjutkan. Sebab banyak juga yang bertanya. Bagaimana kalau digabung, dua alat penghemat sekaligus. "Hasilnya bagus atau malah jelek," ungkap Yudono Praktikto lewat email [EMAIL PROTECTED].
Habis buka puasa langsung geber lagi menuju jalan baru yang masih kosong. Coba dicelup Specta F5T-1 ke dalam bensin 200 cc. Juga dipasang Magic Jet di dalam boks filter udara. Engine start.....
Hasilnya, hanya mampu menempuh jarak 13,0 km. Wah, hasilnya lebih kecil dibanding pakai satu penghemat BBM. Coba dihitung persentasenya cuma 28,7.
Hasil Tes
Kondisi Motor Diam Putaran 5.000 rpm (MOTOR Plus 344/VI)
MEREK
Volume Menit Persentase
Tanpa penghemat
200 cc 19,34 O%
EFT
200 cc 21,41 10,7%
O-Ring
200 cc 22,4 14,1%
Magic Jet
200 cc 24,47 26,5%
Fitch
200 cc 26,20 35,5%
Hasil Tes Jalan Sesuai Jarak Tempuh
MEREK
Volume Km Persentase
Tanpa penghemat
200 cc 10,1 O%
EFT
200 cc 11,9 17,8%
O-Ring
200 cc 12,2 20,7%
Magic Jet
200 cc 13,8 36,6%
Fitch
200 cc 15,1 49,5%
Fitch + Magic Jet 200 cc 13,0 28,7%
Senin, 26 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar