Di tengah situasi ekonomi yang terus menghimpit, harga BBM baru saja naik serta kemacetan dimana-mana, membuat para pemilik kendaraan pusing tujuh keliling bagaimana menghemat bensin.
Tapi tahukah anda kalau si bundar hitam punya peran besar dalam pemakaian bbm? Tips di bawah ini mungkin berguna, kalau anda merasa perlu untuk menghemat pengeluaran bulanan.
Mulailah selalu memperhatikan tekanan angin ban mobil. Ini adalah cara efektif untuk menjaga konsumsi bahan bakar mobil tetap terkendali.
Penggunaan aneka perangkat tambahan untuk mengurangi konsumsi BBM yang marak dipromosikan saat ini memang bisa membantu. Tapi itu harus ditebus dengan harga yang mahal, hingga jutaan rupiah. Bandingkan dengan ritual periksa ban secara rutin, paling cuma keluar uang Rp2000 sampai Rp3000 untuk mengecek tekanan angin.
Menurut Department of Energy, USA, pengendara bisa menambah jarak jelajah per liter BBM (fuel mileage) hingga 3.3% bila tekanan angin ban pas. Setiap kekurangan 1 Psi (pound per square inch) tekanan angin ban, maka fuel mileage berkurang 0.4 %. Selain itu, ban yang diisi udara cukup juga lebih aman dan lebih awet.
Ban yang tekanan anginnya kurang 5-7 Psi dari tekanan yang dianjurkan, bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar 10%. Ban yang kurang angin, tidak mulus menggelinding, atau semudah yang di harapkan.
Celakanya, 85% pengemudi yang disurvei Rubber Manufacturers Association belum lama ini, tidak memeriksa tekanan angin ban dan sama sekali tidak paham bagaimana merawat bannya dengan benar. Bahkan kebanyakan mereka tidak tahu berapa tekanan angin ban yang pas sesuai rekomendasi.
Karena itu, periksa tekanan angin ban sedikitnya sekali sebulan atau sebelum melakukan perjalanan jauh. Ban harus diisi angin sesuai dengan rekomendasi pembuat mobil seperti yang tertempel di balik pintu, di glove box atau di buku manual pemilik.
Langkah ini dipadukan dengan perawatan mesin, pemeriksaan dan penggantian filter udara bila perlu.
Senin, 26 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar