Senin, 12 Januari 2009

TIPS MENURUNKAN PEMAKAIAN BBM


Dengan semakin meningginya harga bahan bakar minyak di dunia, pengendara mobil tidak mempunyai pilihan lain kecuali menurunkan konsumsi bahan bakarnya. Dengan mengubah cara dan kebiasaan mengendarai mobil, pengendara dapat menghemat konsumsi bahan bakar satu hingga dua liter.

Dengan sedikit memusatkan perhatian pada teknik mengendarai mobil yang benar, seseorang dapat lebih jarang mendatangi stasiun pengisian bahan bakar.

Ada beberapa tips yang diberikan Badan Sumber Daya Alam Kanada, yang tentunya dapat dilakukan di Indonesia. Pertama adalah memeriksakan mesin ke bengkel secara berkala, sesuai yang dianjurkan pabrik.

Kedua, tekanan ban sangat penting dalam menghemat konsumsi bahan bakar. Tekanan ban satu atau dua psi (pressure per square inch) di bawah tekanan yang ditentukan pabrik dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar lebih dari 1 persen. Sebab itu, periksalah tekanan ban setidaknya satu bulan sekali.

Ketiga, batasi penggunaan pengatur suhu udara (AC), mengingat penggunaan AC menambah konsumsi bahan bakar sampai sekitar 20 persen. Namun, nasihat yang ketiga ini mungkin harus dilaksanakan secara sangat selektif.

Sebab, selain suhu udara di negara ini panas, di beberapa bagian kota-kota besar yang tingkat kemacetannya tinggi, kondisi udaranya juga tercemar berat. Membuka jendela dalam kondisi seperti itu tidaklah bijaksana.

Belum lagi di tempat yang tingkat penodongannya sangat tinggi. Membuka jendela mobil lebar-lebar di tempat seperti itu dapat berarti bencana. Bisa karena mau untung malah buntung.

Keempat, kendarai mobil dengan kecepatan 70-80 kilometer per jam. Menurut hasil studi, mengendarai mobil dengan kecepatan yang berkisar 100-120 kilometer per jam menambah konsumsi bahan bakar sebanyak 20 persen.

Kelima, tinggalkan jauh-jauh kebiasaan memanaskan mobil di pagi hari secara berlama-lama. Membiarkan mesin mobil hidup dalam keadaan idle selama lebih dari 10 menit, mengonsumsi bahan bakar lebih banyak daripada saat menghidupkan mesin.

Di zaman dulu, ketika mesin mobil belum menggunakan pompa oli (oil pump), memanaskan mesin berlama-lama memang diperlukan, untuk memberi kesempatan kepada oli untuk naik ke atas dari bak penampungannya di bawah. Pada zaman sekarang hal itu tidak diperlukan lagi, karena pompa oli langsung memompa oli dari bak penampungannya ke atas.


Begitu lampu indikator oli dikombinasi meter mati, mobil sudah dapat dijalankan dengan aman, tanpa mengakibatkan mesin rusak. Dengan kata lain, memanaskan mobil dapat dilakukan sambil menjalankan mobil.

Keenam, jangan melanjutkan kebiasaan memacu mobil secara berlebihan. Sebab, penggunaan rem secara berlebihan, atau pergantian gigi yang terlalu sering, akan membuat mobil menjadi boros bahan bakar. Injaklah pedal gas secara lembut sehingga mobil melaju mulus, dan lakukan perpindahan gigi persneling pada 1.500-2.500 rpm.

http://otomotif.kompas.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar